Hubungi kami untuk mendapatkan kucing kesayangan anda di 021-93921390/021-41685375 Sms/WA : 08567224604 Pin.284104B7 / 3292ADDA

Banner 468 x 60px

Blog Archive

Kamis, 26 Desember 2013

Perawatan & Vaksinasi Kucing

0 komentar

Memelihara dan merawat kucing kesayangan kita ini makanan adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan. Lalu apa saja syarat-syarat makanan kucing persia yang baik? Hampir sama saja dengan persyaratan makanan bergizi bagi manusia. Pertama adalah kecukupan gizi. Kedua adalah bentuk dan tingkat kasar halusnya makanan itu.
Dan ketiga adalah harus bersih, bebas dari kotoran. Susu adalah minuman favorit bagi kucing persia. Tapi anda jangan sekali-kali beri Anda memberi kucing persia dengan susu yang biasa kita minum, karena kucing persia mempunyai susu khusus yang hanya dibuat bagi kucing.
Kalau pengin praktis memberi makan kucing persia, beli saja makanan khusus kucing yang banyak di jual di pet shop. Sekali-kali boleh juga anda beri makan kucing persia dengan sepotong ikan atau ayam atau bahkan daging kambing, ya daging kambing. Ternyata tidak hanya manusia yang suka daging kambing, kucing juga hobi.

Cara Memandikan Kucing Persia Di Rumah
Kucing persia

Cara Memandikan Kucing Persia - kucing persia merupakan jenis cat yang mempunyai bulu panjang dengan mukanya yang lebar, berhidung pesek membuat kucing persia terlihat lucu dan menggemaskan, jadi tidak heran banyak orang yang doyan memeliharanya. 

Kucing persia adalah jenis kucing ras atau pedigree yang berbeda dengan jenis kucing-kucing lain di indonesia jenis kucing persia banyak dipelihara kalau dibandingkan jenis kucing lain seperti kucing anggora bulu-bulu yang panjang dan lebat, sifat yang tenang, gerakan yang gemulai dan agak manja adalah sebab mengapa jenis kucing ini banyak diminati manusia indonesia sebab lain adalah begitu mudahnya kucing jenis ini dikandangkan, gak bikin gaduh sehingga sangat cocok dipelihara dan dilepaskan di dalam rumah anda.

Memandikan seekor kucing bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai kesulitan dapat saja muncul pada saat kucing dimandikan. Kesulitan yang banyak ditemui yaitu kucing berontak dan berusaha untuk melarikan diri saat dimandikan. Hal ini dikarenakan kucing merasa tidak nyaman atau ada hal-hal penting yang sebenarnya perlu anda hindari saat memandikannya.
Sebelum memandikan kucing telebih dulu siapkan :
- Air Hangat
- Shampoo kucing
- Sisir Kucing
- Ember untuk Mandi
- Spoon
- Hair Dryer
- Handuk
- Kapas
- Tisu Basah
- Belerang

Pertama Tutup telinga kucing dengan kapas lalu Pelan-pelan basahi kucing dengan air hangat, jangan langsung kita siramkan karena kucing butuh adaptasi agar tidak berontak saat di mandikan, untuk bagian muka tidak usah di bilas air agar ridak terkena mata dan masuk ke hidung karena dapat membuat kucing pilek dan sakit mata.

Kedua campur shampoo kucing dengan satu sendok teh belerang karena belerang dapat membasmi kutu dan jamur yang terdapar pada kucing,setelah kucing siap dan sudah agak basah mulai cuci dengan shampoo di bagian tubuhnya, tetapi ingat jangan mengenai wajah kucing tersebut dan shampoo yang digunakan harus shampoo kucing karena jika menggunakan shampoo orang dapat menyebabkan rontok bulu karena Ph yang tidak cocok

Ketiga setelah kita bilas dan di mandikan bersihkan muka kucing dengan tisue basah tapi jangan mengeai mata kucing setelah itu bilas kucing dengan handuk yang telah kita sediakan, lalu keringkan dengan Hair dryer dan jangan terlalu panas agar kucing tidak kepanasan jika sudah kering biasakan kucing di jemur antara 10-15 menit karena kucing juga membutuhkan cahaya sinar matahari untuk metabolisme dalam tubuh kucing.

Progam Vaksinasi Pada Kucing

Vaksin kucing
Progam Vaksinasi Pada Kucing - Vaksinasi pada kucing sama tujuannya dengan vaksinasi pada manusia, yaitu untuk membuat kucing kebal akan suatu penyakit. Namun berapa kali kucing harus divaksin selama hidupnya masih banyak yang memperdebatkan. 

Ada yang bilang seekor kucing harus divaksin sebanyak jumlah penyakit yang mengancamnya, ada juga yang bilang vaksinasi itu menyakiti kucing jadi tidak diperlukan. Sehingga diambil lah jalan tengah yaitu sebuah pedoman vaksinasi dari American Association of Feline Practitioners(AAFP).

Apa pengertian vaksinasi ?
Vaksinasi merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan agar hewan  menjadi kebal terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksin adalah mikroorganisme  berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan. Hewan kesayangan yang divaksinasi akan mendapatkan kekebalan terhadap bakteri atau virus. Zat kebal (antibodi) dapat menurun dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu dilakukan vaksinasi ulangan.

Kapan dilakukan vaksinasi ?
Apabila usia kucing mencapai umur 8-9 minggu. Tetapi perlu diperhatikan kondisi tubuh dan  kesehatan kucing, bila lemah dan belum kuat vaksinasi ditunda.

Hal apa saja yang perlu  disiapkan sebelum vaksinasi ?
Sebelum dilakukan vaksinasi, wajib dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan feses terhadap parasit. Kucing harus dalam keadaan sehat dan bebas dari cacing ketika dilakukan vaksinasi. Kucing yang dalam keadaan demam, nafsu makan berkurang, mukosa hidung kering sebaiknya dilakukan penundaan vaksinasi sampai keadaannya benar-benar sehat.

Apa resikonya bila kucing tidak divaksinasi  ?
Apabila kucing tertular infeksi virus  dan bila zat kebal (antibodi) tidak cukup untuk melawan virus, kucing dapat mengalami kematian. Lebih berbahaya lagi bila terkena rabies, karena dapat menularkan penyakit tersebut ke pemilik atau orang lain di sekitar kucing tersebut.

Vaksin apa saja yang diberikan pada kucing ?
Ada beberapa penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kematian pada kucing, yaitu : Feline Panleucopenia (Distemper kucing), Rhinotracheitis danĂ‚  Calicivirus (Flu Kucing), Chlamydia, Feline Leukemia dan Rabies.

Pedoman Vaksin Dari Amerika:
Menurut pedoman AAFP, jenis vaksinasi pada kucing dibagi menjadi 3 yaitu, wajib (core), tidak wajib (non-core), dan tidak direkomendasikan.

Vaksinasi wajib (core) ditujukan untuk mencegah kucing dari penyakit yang penyebarannya luas, dan dapat mengancam kesehatan masyarakat, seperti rabies. Vaksinasi non-core ditujukan hanya untuk kucing yang berada pada lingkungan dengan penularan penyakit yang cukup tinggi. Sedangkan Vaksinasi yang tidak direkomendasikan adalah jenis vaksinasi yang tidak jelas tujuannya.

Berikut ini adalah 3 jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak kucing anda menurut AAFP dan berlaku di Amerika Serikat :
  • Vaksin Rabies : dilakukan pertama kali ketika kucing berumur 8-12 minggu, dan diulang setahun berikutnya. Setelah itu cukup 3 tahun sekali disuntik rabies lagi (terkadang dokter tidak menyarankan disuntik lagi setelah suntikan kedua).
  • Vaksinaai Feline Panleukopenia-Herpesvirus-Calcivirus : Sering juga disebut vaksin FVRCP atau HCP. Tujuannya untuk menangkal beberapa penyakit yang sering menyerang kucing. Vaksinasi ini dilakukan setiap 3-4 minggu hingga berusia 16 minggu, setelah itu dilanjutkan lagi setahun berikutnya setelah suntikan terakhir. Kemudian vaksinasi akan diulang setiap 3 tahun sekali.
  • Vaksinasi Feline Leukemia. Vaksinasi ini termasuk non-core, tetapi direkomendasikan oleh AAFP. Jika kucing anda sering berada di luar rumah, direkomendasikan menyuntikkan vaksin ini setahun sekali. Namun jika kucing anda adalah kucing dalam rumah, anda tidak perlu melakukannya.
Catatan : SOP di atas adalah adalah menurut standar AAFP yang berlaku di Amerika Serikat. Menurut pengalaman pribadi. Dokter yang dulu saya temui hanya menyarankan 3 kali suntik vaksin dalam setahun. Setelah suntikan yang berjarak 1 tahun, katanya sudah tidak perlu divaksin lagi. So, akan lebih bijak kalau saat suntikan pertama, anda bertanya kepada Dokter anda berapa kali suntikan vaksin lagi.

Pedoman Jadwal Vaksinasi di Indonesia secara umum:
Bagaimana jadwal vaksinasi pada kucing ?
Umur 8-9 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Pemberian obat cacing
Umur 12-14 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi ulangan Tricat  (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia)
Umur 20 minggu
Pemeriksaan
Vaksinasi Rabies
Bagi seekor kucing yang belum pernah mendapat vaksinasi, dilakukan pemeriksaan umum dan divaksinaisi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis, Celici) atau Tetracat (Tricat+Chlamydia) dan Vaksinasi Rabies.

Selanjutnya vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahunnya untuk menjaga kandungan antibodi dan kekebalan tetap tinggi.

Kucing kecil berumur kurang dari 6 bulan divaksin Tricat 2x dengan jarak sekitar 1 bulan. Ini adalah anjuran minimal, berdasarkan kondisi beberapa tahun belakangan yang kekebalannya menurun. Maka untuk kucing umur 6 bulan -1 tahun yang baru pertama kali vaksin, vaksin sekali saja tidak cukup, sehingga perlu divaksin ulang (booster).

Untuk kucing lebih dari 1 tahun dan belum pernah divaksin sama sekali, vaksin Tricat/Tetracat 1 tahun sekali saja sudah cukup, tidak perlu vaksin ulang satu bulan kemudian.

Untuk kucing yang berumur kurang dari 1 tahun dan belum pernah divaksin rabies, bisa divaksin rabies minimal setelah umur 4 bulan, setelah vaksin Tricat/Tetracat yang pertama dan kedu sudah diberikan (umumnya pemberian vaksin rabies pada kucing sekitar umur 6-7 bulan).

Perlunya vaksin ulang dengan jarak 1 bulan, khusus untuk anak kucing umur kurang dari 6 bulan (<1 tahun), dikarenakan tingkat kekebalan kucing anakan (umur kurang dari 6 bulan) yang baru pertama kali divaksin, setelah divaksin, antibodi tidak dengan segera terbentuk dalan tubuh kucing. Pada kucing yang sehat, baru mulai terjadi peningkatan jumlah antibodi 2-4 minngu setelah vaksinasi. Puncaknya terjadi beberapa minggu setelah kenaikan tingkat kekebalannya dimulai, setelah itu tingkat kekebalannya akan berkurang perlahan-lahan. Walaupan telah mencapai puncak, jumlah antibodi yang dihasilkan belum cukup untuk melindungi kucing dari penyakit. Oleh karena itu perlu divaksin ulang/ booster sekitar 1 bulan setelah vaksin pertama.

Sesuai namanya, booster (vaksin ulang) akan menyebabkan jumlah antibodi menjadi lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat dan cepat daripada vaksin yang pertama. Antibodi yang terbentuk pada vaksin kedua biasanya cukup untuk melindungi kucing dari penyakit. Setelah mencapai puncak, secara perlahan-lahan jumlah antibodi akan berkurang. Waktu berkurangnya antibodi yang dihasilkan setelah vaksin kedua biasanya jauh lebih lama daripada vaksin yang pertama.

Ada 2 alasan mengapa anak kucing perlu divaksin 2 kali :
1. Sistem kekebalan aktif (yang berasal dari tubuh sendiri) belum kuat, sehingga antibodi yang dihasilkan dari
    vaksin pertama basanya jumlahnya belum cukup.
2. Anak kucing masih mempunyai kekebalan pasif (antibodi maternall) yang berasal dari induk.

Jadi untuk memastikan kucing anda sehat dan kebal terhadap berbagai penyakit, sebaiknya segera vaksin kucing anda sesuai dengan anjuran tersebut diatas.
 Cara inti merawat kucing persia dan juga kucing-kucing lain adalah rawatlah dengan penuh kasih sayang layaknya anda merawat anak anda sendiri, demikianlah ulasan saya mengenai Cara lengkap merawat kucing persia semoga dapat bermanfaat.


0 komentar:

Posting Komentar